Performance bisa langsung dirasakan, tapi durability alias ketahanan hanya bisa dijawab dengan waktu dan pemakaian. Di penghujung 2022, sebuah sepeda flagship pertama Wdnsdy Bike, AJ1, menunjukkan ketangguhan itu.
Wdnsdy AJ1 rim brake milik Asril Kurniadi Adenan telah "selamat" digeber hingga menembus 82 ribu kilometer! Hingga 12 Desember 2022, setelah lebih dari empat tahun, sepeda itu mencatatkan 82.379 kilometer. Itu hampir 20 ribu kilometer setahun, angka yang relatif normal untuk avid cyclist seperti Asril.
Yang spektakuler, Wdnsdy AJ1 itu terus membantu Asril meraih prestasi hingga akhir 2022 ini. "Pada 2022 ini Mat Londo sudah tujuh kali podium. Termasuk di Bromo KOM, Banyuwangi Blue Fire Ijen, dan Kediri Dholo," ungkap Asril, yang mulai tahun ini berkompetisi di kategori usia 50 tahun ke atas.
Secara keseluruhan, selama digunakan, Asril menyebut "Mat Londo" sudah meraih total 17 kali podium lomba. Di berbagai provinsi di Indonesia.
"Mat Londo" merupakan julukan dari AJ1 tersebut. Karena warnanya, karena adanya sentuhan oranye, yang merupaka warna khas tim nasional sepak bola Belanda.
Sejak kali pertama digunakan, Mat Londo memakai basis grupset Shimano Dura-Ace seri 9000. Tentu saja, untuk pemakaian selama itu, berbagai komponennya telah diganti. Bahkan diganti berkali-kali. Shifter sudah pernah berganti, chainring, rear derailleur, bottom bracket, apalagi rantai. "Entah sudah berapa kali ganti rantai," ujar Asril, yang merupakan dosen sebuah universitas ternama di Malang.
Selama pemakaian itu, Mat Londo juga sempat di-repaint ulang sekali.
Asril mengaku, tidak semua pemakaian Mat Londo dilakukan di atas aspal. Saat awal pandemi, saat orang masih berlindung di rumah, Mat Londo itu sempat menancap di trainer. "Total sekitar 10 ribuan kilometer diraih secara virtual di atas trainer," ungkapnya.
Bahwa digunakan di atas trainer, bukan berarti beban Mat Londo lebih ringan. Justru dihajar dalam kondisi statis bisa memberikan stres ekstra kepada frame. Karena frame harus mampu menahan siksaan goyangan dan tekanan secara langsung. Bagi yang mengikuti kiprah Asril, di podcast Mainsepeda 2020 dia sempat cerita pengalamannya jadi "juara dunia Strava." Yaitu gowes total 8.300 km dalam sebulan!
Menanggapi pencapaian ketangguhan AJ1 tersebut, founder Wdnsdy Bike Azrul Ananda mengaku ikut takjub. "Saya dan John Boemihardjo, ketika membuat Wdnsdy, mengutamakan performance sebagai yang utama. Tapi kami juga tidak mau 'murahan.' Kami selalu memilih material dan suplier yang sudah teruji oleh merek-merek dunia. Kini, waktu juga membuktikan kalau frame kami benar-benar tangguh. Tak heran kalau sampai hari ini AJ1 masih terus punya penggemar," paparnya.
Sebenarnya, tahun ini Asril sudah punya senjata baru, Wdnsdy AJ5 warna Galaxy Black yang dia juluki "Mat Begal" (pelesetan dari black galaxy). Bahkan, dengan sepeda itu Asril tahun ini sudah meraih tiga kali podium.
Rencananya, Asril akan terus bergantian memakai dua senjata itu. Tergantung rute yang dihadapi. "Kalau lebih menuntut speed, akan pakai AJ5 karena lebih aero. Tapi kalau tanjakannya panjang dan curam, akan pakai AJ1 karena rim brake lebih ringan," kata pria yang berat badannya di kisaran 55 kilogram tersebut. (*)